Seminar Nasional: “Budaya Mutu Pendidikan pada Era Disrupsi”

Ruteng, Unika Santu Paulus – Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru PAUD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng menyelenggarakan seminar Nasional pada Selasa (20/12/2022) secara daring melalui zoom. Mengangkat tema “Budaya Mutu Pendidikan pada Era Disrupsi”, panitia seminar menghadirkan 4 Pembicara, Emilia G.M Taran, M.Pd, Gervasius Adam, M.Or., Adriani Tamo Ina Talu, M.Pd., dan Niken Pratiwi, S.Pd., M.Pd. Seminar diikuti 220 peserta yang melibatkan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan Program Studi PG PAUD.

Seminar berlangsung pukul 08.00-13.00. Seminar dibuka secara resmi oleh Bapak Fransiskus De Gomes, S.Fil., M.Pd sebagai Ketua Program Studi PG PAUD. Dalam sambutannya, beliau menyatakan: “Melalui kegiatan seminar Nasional, mahasiswa akan sangat dibantu untuk mengetahui apa saja media yang bisa digunakan dalam pembelajaran anak usia dini agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan dan tentunya dapat mengembangkan semua aspek perkembangan pada anak usia dini, oleh karena itu mahasiswa dituntut untuk dapat mengikuti seminar dengan sangat baik agar menambah pengetahuan baru yang bermanfaat bagi para calon guru PAUD.”

Pemateri pertama,  Emilia G. M Taran, M.Pd.  mengusung judul Cerita Sederhana sebagai Sumber Belajar Anak dalam Menstimulasi Perkembangan Bahasa Anak. Menurut Ibu Megi, melalui metode bercerita akan membantu perkembangan bahasa anak karena melalui metode bercerita indra pendengaran anak dapat berfungsi dengan baik dalam membantu kemampuan anak bicara, dan bertambahlah perbendaharaan kosakata, anak akanmemiliki kemampuan dan keberanian untuk berkomunikasi kepada orang lain sehingga anak akan terlatih dalam menata kalimat sesuai tahap perkembangannya. Seorang Pendidik PAUD pada saat menyajikan informasi kepada anak usia dini harus menggunakan media agar informasi tersebut dapat diterima atau diserap anak dengan baik dan pada akhirnya diharapkan terjadi perubahan-perubahan perilaku berupa kemampuan-kemampuan dalam hal pengetahuan, sikap, dan keterampilannya.

Selanjutnya, Niken Pratiwi, S.Pd., M.Pd. mempresentasikan makalah berjudul “Media dan Sumber Belajar AUD”.  Dalam paparannya, Ibu Niken menegaskan bahwa media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar anak dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Maka dari itu, penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. Peran media dalam pembelajaran khususnya dalam pendidikan anak usia dini semakin penting artinya  mengingat perkembangan anak  pada  saat  itu  berada  pada  masa  berfikir konkrit. Oleh karena itu salah satu prinsip pendidikan untuk anak usia dini harus berdasarkan realita artinya bahwa anak diharapkan dapat mempelajari sesuatu secara nyata. Dengan demikian dalam pendidikan untuk anak usia dini harus menggunakan sesuatu yang memungkinkan anak dapat belajar secara konkrit. Prinsip tersebut mengisyaratkan perlunya digunakan media sebagai saluran penyampai pesan-pesan pendidikan untuk anak usia dini.

Pembicara ketiga, Gervasius Adam, M.Or. menyampaikan makalah berjudul: “Media Pembelajaran untuk Mengembangkan Fisik Motorik Anak Usia Dini”. Pak Geri menyimpulkan media pembelajaran merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem, sehingga media pembelajaran memegang peranan penting sebagai bagian integral dari sistem pembelajaran. Komunikasi tidak akan terjadi tanpa adanya media, begitu pula proses pembelajaran yang merupakan proses komunikasi tidak akan berjalan secara maksimal. Media yang dapat mengembangkan fisik motorik anak yaitu media nyata, media cetak, media visual diam dan gerak, media audio visual gerak. Dari sekian media tersebut, yang dominan digunakan adalah media media nyata atau konkret dan media audio visual bergerak dan diam. Pengunaan media tersebut dapat mengembangkan fisik motorik kasar yang dilakukan melalui kegiatan berlari, melompat, menendang, melepar, mendorong, dll. Sedangan untuk mengembangkan motorik halus yaitu melalui kegiatan mencoret dan menarik garis, menyusun, membentuk, menggambar, mewarnai, menggunting dan menempel, melipat, mozaik, montase, kolase, meronce, finger painting dan menganyam, bermain plastisin, dll.

Sesi Presentasi ditutup dengan paparan materi  dari pembicara keempat yakni Adriani Tamo Ina Talu, M.Pd. Beliau mempresentasikan materi berjudul “Bermain dan Belajar Berbasis Buku Cerita di PAUD”. Ibu Ina menegaskan bahwa buku yang paling bermanfaat adalah yang menarik minat anak.Sebagus apa pun isi bukunya, akan terabaikan jika anak tidak tertarik. Memilih buku untuk anak itu seperti memilih jodoh. Setiap anak memilikiseleranya sendiri. Oleh karena itu, tak aneh jika anak senang membaca danmendengarkan pembacaan dari buku yang sama berulang-ulang, sebagaimana diamemainkan mainan favoritnya hingga lusuh. Oleh karena itu, guru dapat memilih buku yang beragam. Temukan buku-buku yang mereka sukai, berkegiatan, dan bermainlah bersama mereka

Ignasius Febryanto R. Bora, S. Fil. MA. sebagai moderator menyampaikan pentingnya peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar anak. Hal ini dilukiskan Edgar Dale, pedagog Amerika, dalam Kerucut Pengalaman Edgar Dale (Dale’s Cone of Experience) sebagai model pemikiran yang mengakomodir teori-teori pembelajaran yang berkaitan dengan instruksional design dan proses pembelajaran. Semakin konkret anak didik mempelajari bahan pengajaran lewat tindakan/doing, maka semakin banyak pengalaman yang diperoleh. Sebaliknya, semakin abstrak anak didik memperoleh pengalaman melalui apa yang didengar/heard, baca/read, atau dipelajari/observed, maka semakin sedikit pengalaman yang akan diperoleh anak Fransiskus De Gomes, S.Fil., M.Pd.,  dalam penutupan seminar ilmiah ini menyampaikan terima kasih kepada Romo Ketua Yaspar, Romo Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, dan para pemateri khususnya Ibu Niken Pratiwi, S.Pd., M.Pd sebagai pembicara tamu serta pemateri lainnya: Ibu Megi, Pak Gery dan Ibu Ina yang telah bersedia membagi ilmunya dalam seminar ilmiah serta panitia yang telah menyiapkan seminar ini dengan baik dan semua peserta seminar yang telah berpartisipasi.